![]() |
Makeup Diary Monica: Freckles |
Saya jelaskan sedikit tentang freckles ya. Freckles adalah bintik-bintik yang biasanya berwarna cokelat atau kemerahan. Freckles nggak hanya ada di kulit wajah ya, bisa juga ada di kulit badan. Dalam banyak kasus, freckles tidak dianggap berbahaya dan biasanya terbentuk karena adanya produksi melanin (pigmen yang berperan dalam pembentukan warna kulit) yang berlebihan.
Ada dua kategori freckles, yaitu ephelida dan solar lentigines. Ephelida terbentuk dikarenakan paparan sinar matahari. Biasanya muncul di area wajah, punggung tangan, dan tubuh bagian atas. Orang-orang yang memiliki warna kulit cerah, cenderung "lebih mudah" punya ephelida. Karena itu, bagi yang memiliki warna kulit cerah memang disarankan untuk untuk reapply sunscreen lebih rajin agar kulitnya terlindungi dengan maksimal. Nah, kalau solar letingines biasanya muncul seiring bertambahnya usia (di atas 40 tahun). Bentuk dari ephelida dan solar lentingines memang serupa (sama-sama bintik kecokelatan atau kemerahan), yang membedakan adalah proses dan penyebab pembentukannya.
Nama ephelida dan solar lentingines nggak usah dihapalin banget-banget, gaes. Tidak akan keluar soalnya di ujian hidup kok. Ujian hidup itu paling pol hanya ditanya "kapan punya pacar?" atau "kapan nikah?" atau "kapan punya anak?" atau "kapan nambah anak?". Gampang lah ya, tinggal gantian tanya, "Kamu kapan mati?"
![]() |
Makeup Diary Monica: Freckles |
![]() |
Makeup Diary Monica: Freckles |
Kalau bikin makeup freckles, saya lebih suka kalau keseluruhan makeup saya dominan warna merah, orange, atau peach. Saya juga suka mengaplikasikan blush on warna orange dari pelipis menuju ke pipi, bahkan sampai ke are hidung dan sedikit di area dahi. Dan tidak lupa juga pakai bronzer. Jadi biar kesannya kayak habis berjemur di pantai gitu. Walaupun pada kenyataannya, kalau di pantai saya lebih suka ngeyup dibandingkan berjemur. Kalau main air pun lebih pilih main air di balik bebatuan, wkwkwk.
Saya biasa bikin freckles pakai face painting atau matte eyeshadow, kemudian saya totol-totol ke wajah menggunakan kuas yang ujungnya runcing. Kuas apapun bisa, asalkan ujungnya runcing. Kalau face painting, saya aplikasikan sebelum memakai bedak karena hasil face painting biasanya akan terlihat lebih kontras dengan kulit, kalau diaplikasikan di tahap paling akhir pasti hasilnya jadi kurang natural. Kalau pakai eyeshadow, saya aplikasikan di tahap paling akhir, setelah semua makeup selesai saya aplikasikan. Sejujurnya, saya lebih sering menggabungkan face painting dan matte eyeshadow. Kalau bisa rumit, kenapa harus dipermudah? Tetaplah patah semangat dan menyerah.
![]() |
Makeup Diary Monica: Freckles |
Agar freckles terlihat lebih natural, saya pakai beberapa macam warna cokelat, ada yang cokelat kemerahan, cokelat gelap, dan cokelat terang. Cara mengaplikasikannya pun juga ada yang ditekan banget, ada yang ditekan santai. Untuk area yang diberikan freckles, saya suka di area pelipis, pipi, hidung, dahi, dan leher. Saya buat random saja, sesuai dengan feeling. Dan percayalah bahwa saya bisa asyik membuat freckles selama 30 menit lebih. Cah selo og.
![]() |
Makeup Diary Monica: Freckles |
![]() |
Makeup Diary Monica: Freckles |
Biasanya untuk konten Makeup Diary Monica, saya sertakan daftar produk makeup yang saya pakai. Tapi kali ini nggak usah ya, soalnya produk yang saya banyak yang belum pernah saya review di blog ini, wkwkwk.
Thank you for stopping by! :-*
Instagram: @monicaagustami | Email: monicaagustami@gmail.com
Aku pernah mo bikin freckles tapi salah pilih warna, coklatnya kegelapan cryyy wkwkwkwk
BalasHapus