![]() |
Menjaga kesehatan mental selama diet |
Banyak orang yang masih beranggapan bahwa "diet" merupakan sesuatu yang mengerikan. Padahal nggak loh! Masih lebih susah cari pacar yang ganteng, pinter, baik, setia, dan kaya tujuh turunan dibandingkan dengan diet. Sebagai praktisi gaya hidup sehat selama hampir 3 tahun, banyak pengalaman yang membuat saya belajar banyak hal, salah satunya soal menjaga kesehatan mental selama diet. Diet nggak melulu soal kesehatan fisik, tapi juga soal kesehatan mental. Menjaga kesehatan mental selama diet memberikan tantangan tersendiri bagi saya.
Waktu saya masih over-weight dan memutuskan untuk mulai diet, yang saya pikirkan saat itu hanyalah: kurus, kurus, kurus, kurus, dan kurus. Saya menjadi pribadi yang selalu memaksakan fisik saya untuk kuat olah raga setiap hari sampai saya mengalami over-training. Kondisi di mana saya selalu merasa kelelahan, mengantuk, dan sering sakit. Jangankan kesehatan mental, kesehatan fisik saja pernah saya abaikan. Padahal kesehatan fisik yang terganggu juga berpengaruh pada kesehatan mental.
Baca juga: Transformasi Bentuk Tubuh Selama 1,5 Tahun
Sebenarnya saya sadar banget kalau tubuh juga butuh istirahat. Tapi karena saya terobsesi untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal, pengen punya bentuk tubuh seperti mbak-mbak fitness guru di Youtube, saya menjadi melupakan hal paling penting yaitu kesehatan. Dulu, setiap kali saya melihat tubuh saya di cermin, saya selalu membanding-bandingkan tubuh saya dengan tubuh orang lain. Selalu saja merasa tubuh milik orang lain lebih bagus dibandingkan dengan tubuh saya sendiri. Semakin saya membanding-bandingkan bentuk tubuh saya dengan orang lain, semakin sering saya olah raga dan bahkan ada fase di mana saya hanya mau makan makanan yang direbus atau dikukus, bahkan sampai under-eating.
Diet erat kaitannya dengan self-love. Seharusnya, diet kita lakukan sebagai salah satu bentuk kita mencintai tubuh dan diri kita, bukan karena kita membencinya. Sudah jelas jika tidak memberikan ruang untuk tubuh bisa istirahat dan membanding-bandingkan tubuh sendiri dengan tubuh orang lain bukan lah salah satu bentuk self-love. Dan semua itu cukup membuat mental saya menjadi tidak sehat. Saya jadi merasa tidak percaya diri dan cemas berlebihan, susah untuk konsentrasi, dan juga sering mengalami mood swing.
Tapi itu dulu kok! Sekarang saya sudah jauh lebih bahagia karena diet ekstrim sudah saya ubah menjadi gaya hidup sehat yang seimbang dengan memperhatikan kesehatan fisik dan kesehatan mental. Karena itu saya mau berbagi 5 tips untuk menjaga kesehatan mental selama diet. Biar kalian juga nggak melakukan kesalahan seperti yang saya lakukan. Saya baik banget ya, seperti ibu peri saja.
![]() |
Tetap bahagia saat diet |
1. Tentukan tujuan yang masuk akal
Ingin menurunkan berat badan 5 kg dalam waktu 3 hari memang bukan tujuan yang mustahil untuk dicapai, tapi pikirkan juga efek negatif yang akan terjadi. Untuk bisa menurunkan berat badan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, kemungkinan besar kita harus mengurangi jumlah kalori yang kita konsumsi dalam jumlah yang cukup besar. Dan perlu diingat bahwa tubuh membutuhkan jumlah kalori tertentu untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Defisit kalori dalam jumlah yang terlalu banyak secara tiba-tiba dan dalam jangka waktu yang panjang tentu saja bukan hal yang masuk akal karena akan berefek negatif pada kesehatan fisik dan mental. Karena itu daripada tujuannya menurun berat badan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, saya rasa mengurangi jumlah kalori masuk sebanyak 200-300 kalori per hari merupakan tujuan yang lebih masuk akal.
2. Pola diet yang fleksibel
Tidak ada yang salah dengan "eat clean" setiap hari. Tapi bagaimana jika kita dihadapkan pada situasi di mana kita harus makan di tempat makan yang menawarkan banyak makanan berlemak dan sedikit makanan yang mengandung sayuran? Kita rela menahan rasa lapar atau memilih untuk menikmati? Ada kalanya kita harus bersosialisasi dan makan bersama dengan keluarga atau teman-teman. Nggak ada salahnya sekali-sekali menikmati makanan enak dan berlemak sambil berghibah bersama keluarga atau pun teman. Bukan kah ghibah adalah sumber kebahagiaan?
![]() |
Makanan sehat gizi seimbang |
3. "Happy Meal"
Saya suka banget sama makanan yang manis. Kebanyakan makanan manis memiliki kalori dan kandungan gula yang tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan tentu saja tidak baik untuk kesehatan. Tapi saya juga sadar kalau saya nggak bisa hidup tanpa makanan manis. Tanpa makanan manis, saya bisa bad mood. Karena itu saya tetap makan makanan manis seperti cokelat atau donat jika memang saya ingin, tentu saja dengan porsi yang terkontrol dan nggak terlalu sering. Saya menyebutnya "happy meal" atau "treat meal". Terdengar lebih menyenangkan dan nggak menimbulkan rasa bersalah dibandingkan dengan sebutan "cheat meal". Punya makanan favorit dan ingin menikmatinya? Nikmatilah! Yang penting porsinya tetap terkontrol dan berhenti makan ketika merasa kenyang.
4. Berhenti sejenak
Saya sudah terbiasa makan makanan sehat dengan gizi seimbang dan porsi yang cukup terkontrol. Olah raga yang saya lakukan juga cukup intens. Saat datang ke gym, pasti saya sudah punya planning tertentu apakah mau melatih otot kaki, pantat, bahu, atau kah punggung.
Bisa dibilang gaya hidup saya lumayan teratur. Tapi ada kalanya saya pengen merasa lebih "bebas" pengen makan tanpa harus memikirkan kalorinya dan nggak perlu merasa "aneh" jika tidak olahraga. Jika pikiran saya mulai penat, saya akan menyediakan waktu sekitar 3-5 hari untuk tidak olah raga secara intens dan makan lebih "bebas" tanpa memikirkan jumlah kalori yang masuk (tapi tetap memperhatikan makro dan mikro nutrisinya). Dengan begitu, pikiran saya bisa menjadi lebih rileks dan kembali bersemangat!
5. Cari pergaulan yang lebih sehat
Pernah ada teman yang cerita kalau setiap olah raga dan mencoba untuk makan makanan yang lebih sehat, selalu saja ada yang komentar: "Udah nggak usah olah raga, nggak usah diet, nanti paling cuma bertahan seminggu." Teman yang selalu memberikan komentar negatif biasanya nggak bakal bisa diajak buat maju bareng sih. Saran saya mending berusaha untuk tutup kuping dan cari pergaulan yang lebih sehat, yang lebih suportif.
![]() |
Website Halodoc |
Jika ingin diet dengan cara yang baik dan benar tanpa menyiksa diri sendiri, saran saya perbanyak ilmu pengetahuan tentang kesehatan. Banyak website tentang kesehatan yang dapat diakses setiap saat. Tapi pastikan website yang dijadikan acuan adalah website yang terpercaya ya. Kalian bisa coba berkunjung ke website Halodoc Indonesia atau install aplikasi Halodoc yang dapat diunduh melalui Play Store dan App Store.
Uniknya, selain dapat membaca banyak artikel kesehatan, kita juga bisa melakukan konsultasi langsung (via chat) dengan dokter yang sudah terdaftar di Halodoc, bisa beli obat, bahkan bisa membuat appointment dengan dokter tertentu di suatu rumah sakit. Dan yes, bisa juga konsultasi masalah kesehatan mental dengan ahlinya langsung melalui Halodoc. Jangan malu untuk mulai konsultasi jika memang membutuhkan bantuan para ahli. Untuk bisa menikmati semua fitur yang ada di Halodoc, jangan lupa untuk registrasi terlebih dahulu ya!
Stay healthy and stay safe, sobat menthel!
Thank you for stopping by! :-*
Instagram: @monicaagustami | Email: monicaagustami@gmail.com
Yha! Di mana mana pertemanan toxic memang tidak baik untuk kesehatan mental, bahkan kesehatan menthel
BalasHapusCari pergaulan yang mendukung kementhelan!
Hapus