Menjadi Konsumen yang Sehat Sekaligus Cerdas

Menjadi konsumen sehat sekaligus cerdas

Saya seneng deh karena healthy lifestyle lagi hype banget. Banyak yang mulai sadar pentingnya healthy lifestyle. Harapan saya sih sederhana, hype-nya nggak hanya anget-anget tahi ayam tapi tahi sapi. Tapi beneran bisa diimplementasikan seumur hidup begitu loh. Karena kalau hanya anget-anget tahi ayam ya sehat-nya juga hanya anget-anget tahi ayam.

Baru paragraf pertama kok sudah banyak "tahi ayam".


Yang perlu menjadi catatan adalah kita jangan asal mengikuti arus. Mengikuti apa yang lagi "hype" tanpa pengetahuan yang cukup. Karenaaaa.. banyak produsen "healthy product" yang jauh lebih mementingkan cuan dibandingkan dengan mengedukasi konsumennya. Tahu kan ya kalau sudah menjadi sebuah trend, produsen akan seperti berlomba-lomba untuk produksi "healthy product". Tapi apakah benar-benar "healthy product"? Atau hanya sebuah gimmick?

Tenaaaaang.. nggak semua produsen kok. Tapi kita sebagai konsumen harus bisa lebih cerdas. Menjadi konsumen yang sehat sekaligus cerdas itu wajib hukumnya. Jangan sampai deh kita mengeluarkan banyak uang hanya demi sebuah produk yang sebenarnya nggak penting-penting amat untuk dibeli. Nggak perlu ((semugih)), awokwokwok.

Pahami dasar kebutuhan diri sendiri

Mulai dulu dari konsep dasar: tubuh membutuhkan makro dan mikro nutrisi. Makro nutrisi adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah banyak: karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikro nutri adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Sebelum mencoba produk yang "aneh-aneh", coba cek apakah makro dan mikro nutrisi harian kita sudah terpenuhi dengan baik? Kalau kebutuhan dasarnya saja belum terpenuhi dengan baik kok kayaknya percuma. Daripada membeli supplement yang sifatnya tidak wajib, lebih mulai perbaiki pola makan dulu. Harga supplement nggak murah loh.

Buat tahu lebih lengkap tentang nutrisi, bisa cek panduannya Kemenkes ya. Sudah pepak. Tinggal dibaca saja. Dan btw, di blog saya ini ada cukup banyak resep makanan sehat ala Dek Mon loh. Bahan-bahan dan cara masaknya boleh banget kalau mau dicontek, tapi tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh sendiri ya. Soalnya menu yang saya buat tentu saja saya sesuaikan dengan kebutuhan tubuh saya sendiri. Kebutuhan kalian bisa jadi berbeda dengan kebutuhan saya.

Cek kandungan nutrisi


Contoh tabel nutrisi

Sering banget kan menemukan produk dengan label "low fat" dan "low carbs"? Pernah kan begitu baca label tersebut langsung aja dimasukkan ke keranjang belanja. Coba deh lebih rajin lagi untuk cek kandungan nutrisi yang ada pada kemasan. Jika memang iya "low fat", coba cek kandungan yang lainnya. Ada loh produk minuman yang memberikan label "low fat" dan memberikan klaim sebagai "diet friendly", tapi kandungan gulanya ternyata bisa di atas 30 gram. Mo'on ma'ap, diet dari mananya ya?

"Gulanya tinggi tapi kan rendah kalori."

Yap, memang ada produk yang high sugar tapi low calorie. Tapi yang perlu diingat adalah makan NGGAK HANYA perkara kalori. Tapi juga perkara makro dan mikro nutrisi. Tahu nggak kalau menurut KEMENKES, batas maksimal gula yang boleh dikonsumsi dalam sehari adalah 50 gram? Dan itu sudah termasuk kandungan gula dalam makanan seperti buah loh.

Saran saya daripada membaca label yang sifatnya hanya untuk kepentingan marketing, lebih baik biasakan diri untuk baca dulu kandungan nutrisi sebelum memutuskan membeli suatu produk. Di awal saya mencoba membiasakan diri juga sebenarnya merasa ribet, tapi lama-kelamaan biasa aja. Saya bisa membaca tabel kandungan nutrisi dengan cepat. Kalau tabel nutrisi nggak jelas seperti nggak niat bikin begitu, saya nggak akan beli.

Jangan mudah tergiur janji manis

Saya ambil satu contoh yaitu detox product. Nggak perlu saya sebutkan nama produknya, saya nggak mau memberikan panggung untuk produk yang ((begituan)). Banyak penjual detox product yang memberikan klaim produk tersebut bisa mengeluarkan sisa-sisa makanan di dinding usus dan juga racun-racun yang mengendap di dalam tubuh selama bertahun-tahun. Makan sayur dan buah nggak akan cukup untuk bisa membersihkan semua itu...... katanya.

Dikutip dari website Healthline:

"Your body has a sophisticated way of eliminating toxins that involves the liver, kidneys, digestive system, skin, and lungs. Still, only when these organs are healthy, can they effectively eliminate unwanted substances."

Intinya adalah asalkan organ tubuh kita sehat, tubuh kita dapat melakukan detoksifikasi sendiri. Nggak perlu konsumsi detox product.  Tapi memang benar sih klaim bahwa makan sayur dan buah nggak akan cukup untuk tubuh bisa melakukan detoksifikasi dengan baik. Makan sayur dan buah tapi setiap pagi sarapannya mendoan anget 3 biji, wokwokwok. Percuma.

Lalu bagaimana caranya agar organ tubuh kita sehat? Tentu saja dengan menjalani pola hidup sehat: makan makanan dengan gizi seimbang, perbanyak aktivitas fisik, dan juga jangan lupa istirahat. Masih ngeyel dan nggak mau memulai pola hidup sehat? Terlalu. Padahal saya juga sudah pernah memberikan tips agar lebih mudah memulai pola hidup sehat. Dibaca dulu coba.

Sudah siap menjadi konsumen yang sehat sekaligus cerdas?

Thank you for stopping by! :-*
Instagram: @monicaagustami | Email: monicaagustami@gmail.com

What's your opinion?