5 Tips Tetap Bahagia Saat Diet

tips bahagia saat diet
5 Tips Tetap Bahagia Saat Diet

Di masa awal saya diet, banyak yang komentar, "Wah, masak hidup nggak dinikmati." Waktu itu sih saya nggak memberikan respon apapun karena waktu itu saya memang merasa kurang menikmati hidup dan sering kelelahan baik mental maupun fisik, dan juga pengetahuan saya tentang dunia diet masih pong-pong bolong alias belum paham apapun tentang diet. Mungkin karena sampai sekarang masih banyak orang-orang yang seperti "saya yang dulu", sebagian besar orang masih banyak juga yang menganggap bahwa diet itu menyiksa dan bikin nggak bisa menikmati hidup.

Eh, tapi saya nggak goblo selamanya kok. Sekarang goblo saya sudah mulai berkurang... sedikit. Nggak nyangka juga sih bisa diet sampai sekarang, kurang lebih sudah jalan 2 tahun.

Lama ya!

Kalau ditelusuri kembali, dalam waktu hampir 2 tahun ini buanyak banget yang saya pelajari. Nggak hanya soal diet, tapi juga soal self love. Bahkan gara-gara diet, saya jadi bisa masak! Jadi kalau ada yang bilang bahwa saya rajin masak, sebenarnya bukan rajin sih. Tapi ya sudah jadi kebutuhan, bukan kewajiban. Kalau sudah menjadi kebutuhan, ya mau nggak mau harus dilakukan.

Tapi sebenarnya selama 2 tahun ini saya bahagia nggak sih?

Ya nggak selalu bahagia lah. Ada kalanya saya patah hati karena ditinggal Mukidi ke Dubai, ada kalanya Mas Gyo bikin brush makeup rusak, ada kalanya juga saya berniat ngeliwet nasi tapi lupa nyolokin mejikjer-nya.

Oh, sebentar. Kita lagi membahas soal diet. Bukan soal Mukidi, Mas Gyo, ataupun mejikjer.

Selama 2 hampir  tahun diet, bisa dibilang saya merasa nyaman dengan healthy lifestyle saya ya baru 6 bulan belakangan ini. Saya emang orangnya agak DDR gitu deh. Proses belajarnya lama.

Tahu DDR kan? Pasti tahu lah ya. Karena menurut penelitian, 81% manusia di bumi ini DDR, jadi pasti kalian juga DDR... Daya Dong Rendah. Wokwokwok..

Walaupun saya DDR, saya nggak pengen kaum DDR yang lain mengalami keterpurukan yang sama dengan saya. Buat kalian kaum DDR yang memang lagi pengen diet ataupun sedang diet tapi merasa bahagia, saya mau bagi 5 tips tetap bahagia saat diet.

1. Berhenti membandingkan


Saya sering ditanya, "Bisa punya bentuk badan kayak sekarang butuh waktu berapa lama?" Saya males banget sih ditanya begitu. Kalau sudah tahu saya butuh waktu berapa lama untuk mencapai bentuk badan seperti sekarang, terus mau ngapain?

"Dia kok perut bisa rata cuma dalam waktu 6 bulan ya."

Setiap orang memiliki starting point yang berbeda, bentuk dan tipe badan yang berbeda, serta proses belajar yang berbeda pula. Saya sudah pernah jelaskan kan kalau setiap tipe badan bisa menyimpan lemak di area yang berbeda? Kalau saya butuh waktu misal 3 bulan untuk mendapatkan paha yang ramping, jelas belum tentu kalian juga bisa mencapai paha ramping dalam waktu 3 bulan.

Jadi ya membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain adalah suatu hal yang muspro. Nggak bikin jadi langsing juga.

2. Nikmati proses dan utamakan konsistensi


Kadang kita memang terdistraksi dengan beberapa iklan produk diet: LANGSING DALAM WAKTU 2 MINGGU. Ndhasmu. Tapi kalau diare selama 2 minggu memang bisa bikin langsing dalam waktu 2 minggu sih, wokwokwok. Membentuk badan dan untuk mencapai body goal nggak semudah itu. Kalau memang mudah dan bisa cepat, kenapa masih banyak yang overweight?

Nikmati prosesnya, usahakan untuk konsisten. Kita pengen healthy lifestyle yang jangka panjang kan? Healthy lifestyle yang benar-benar healthy. Kalau nggak jangka panjang ya sama saja bakal balik lagi ke bentuk badan sebelumnya. Muspro lagi kan dietnya.

3. Tetap makan enak


"Kak, gimana caranya biar bisa makan sehat tapi tetap enak?"

Apakah resep masakan yang selama ini saya share itu kurang menggoda, zaenab? Bahkan ada resep pasta yang ramah kalori juga loh. Dengan share banyak resep, saya pengen semakin banyak orang tahu kalau diet itu nggak melulu makan lauk dan sayur yang direbus, tanpa garam, tanpa bumbu. Walaupun diet tetap bisa makan makanan yang enak seperti biasanya. Yang terpenting adalah pemakaian garam dan gula dalam makanan masih dalam batas yang dianjurkan. Sebenarnya Menteri Kesehatan sudah punya panduannya loh. Cari sendiri lah ya, jangan malas.

4. Cari olahraga yang menyenangkan


Dulu saya nggak terlalu suka weight lifting dan saya nggak mudeng sama gerakan-gerakannya. Tapi karena dulu saya merasa butuh, saya tetap konsisten weight lifting. Begitu saya merasakan perubahan yang signifikan pada bentuk badan saya, saya jadi suka! Saya merasa weight lifting adalah olahraga yang menyenangkan dan kelihatan keren begidu, ngawokwokwok. Dan weight lifting benar-benar membantu saya dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Saya jadi nggak nggak gampang pegal ketika harus membawa tas punggung yang berat, dan juga lebih mudah bawa belanjaan yang berat. Dan tentu saja masih banyak manfaat lainnya.

5. Treat meal


"Tapi aku bosen makan makanan sehat."

Memang kalau masak sendiri, menu makan akan lebih terbatas, wokwokwok. Biar nggak bosan, setiap hari saya punya treat meal. Saya kan suka manis ya. Jadi saya selalu sedia cemilan manis semacam cookies cokelat atau es krim. Favorit saya adalah Aice Mochi. Ena banget sumpah! Udah gitu kalorinya di bawah 100 kalori. Kayaknya boleh deh kapan-kapan saya buat daftar cemilan favorit saya.

Nggak hanya cemilan, saya pun masih suka makan pizza kok. Yang penting, kita harus bijak dalam memilih dan menerapkan treat meal. Saya kalau lagi pengen pizza, sebelum makan biasanya saya kenyangin perut dulu agar nggak makan pizza kebanyakan. Keinginan makan pizza tercapai, tapi juga nggak makan kebanyakan. Masih aman lah surplus kalorinya, wokwokwok.

Saya lebih suka menyebut dengan sebutan "treat meal", bukan "cheat meal". Kalau "cheat" kok seolah-olah kita berbuat kejahatan, padahal ya tidak. Tujuannya kan agar seimbang antara sehat fisik dengan sehat mental. Istilah "treat meal" bisa menjadi suatu hal yang lebih positif dalam perjalanan diet kita.

Thank you for stopping by! :-*
Instagram: @monicaagustami | Email: monicaagustami@gmail.com

What's your opinion?

  1. .




    Saya ingin meninggalkan komentar 😛




    Tunggu sebentar, saya melihat ada "diare" disebut disana, apakah perlu saya buat tips diet 2 minggu sungguh terbukti? Wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalimat itu kan muncul dikarenakan studi kasus kisah nyata dari ((seorang teman))







      :))

      Hapus