Pertimbangkan 7 Hal Berikut Ini Sebelum Mendaftar ke Gym

tips memilih tempat gym
Pertimbangkan 7 Hal Berikut Ini Sebelum Mendaftar ke Gym


Di awal saya memulai gaya hidup sehat, menurut saya permasalahan yang cukup pelik adalah mencari tempat gym. Saya adalah manusia yang takut dengan manusia lain. Jadi kalau saya nggak takut dengan kalian ya berarti saya nggak menganggap kalian itu manusia. Kurang lebihnya begidu.

Setiap kali saya datang ke tempat gym yang baru, wah jangan tanya gimana rasanya. Melihat satu ruangan isinya manusia semua dengan topik pembicaraan yang berbeda-beda (ada yang datang ke gym bergerombol) sedangkan saya datang sendiri, rasanya pusing dan mual.

Kedengarannya berlebihan ya, tapi beneran deh kalau nggak inget biaya member gym, saya bakal pulang. Tapi kalau saya nurutin sifat saya yang takut manusia, ya saya nggak bakal pernah mau ke tempat gym wong tempat gym itu isinya manusia, bukan suket maupun orong-orong. Nah, berhubung saya takut manusia, saya jadi cukup selektif dalam memilih tempat gym.


Logikanya begini:
Saya itu BUTUH ke tempat gym, sedangkan saya nggak terlalu suka ketemu dengan manusia (yang tidak saya kenal). Jadi saya pengen tempat gym tersebut paling tidak dapat meminimalisir ketidaknyamanan saya ketika bertemu dengan manusia lain.

Apakah dapat dimengerti?

Ah kalian mengerti atau tidak, saya juga tidak peduli.

Bagi kalian yang juga lagi ((mbingungi)) memilih tempat gym, saya bakal list 7 hal yang menjadi pertimbangan saya dalam memilih tempat gym. Siapa tahu bisa kalian jadikan bahan pertimbangan juga.

1. Lokasi gym

Jadwal saya ke gym adalah after office, jadi saya akan memilih lokasi gym yang dekat dengan kantor, atau dekat dengan rumah, atau searah dengan jalur saya pulang dari kantor ke rumah. Lokasi menentukan prestasi, Beb.

Kalau dari segi lokasi saja sudah membuat saya malas untuk pergi ke gym, ya ngalamat saya hanya akan menjadi penyumbang dana tempat gym tersebut. Saya itu pulang kerja sudah capek, nggak cuma capek fisik tapi juga kadang capek pikiran kan. Masak iya saya masih harus capek mubeng minger untuk sampai ke tempat gym?

Baca juga: Malas Olahraga? Ada 7 Cara Alternatif Agar Tetap Aktif

Jadi pertimbangkan betul-betul lokasi gym incaran kalian. Simulasikan di otak kalian, kira-kira kalian bakal males nggak untuk menempuh perjalanan dari rumah atau kampus atau kantor ke tempat gym incaran kalian? Kondisi jalannya gimana? Apakah harus macet-macetan atau lancar jaya?

2. Pahami kebutuhan


Sejauh saya mencoba beberapa tempat gym di Yogyakarta, setidaknya ada dua tipe tempat gym. Yang pertama adalah tempat gym yang isinya alat-alat berat untuk weightlifting, yang kedua adalah tempat gym yang isinya alat-alat berat ditambah dengan studio. Biasanya studio ini digunakan untuk kelas aerobik, zumba, maupun yoga.

Buat kalian yang suka cardio macam aerobik maupun zumba, carilah tempat gym yang memberikan fasilitas studio. Saya sih nggak terlalu suka ya olahraga yang melibatkan banyak manusia, yang gerak bareng-bareng macam aerobik dan zumba. Ingat, saya takut manusia. Jadi ya saya bakal lebih suka tempat gym yang tanpa studio.

3. Cek kualitas studio di gym

Ini buat kalian yang memang memfungsikan tempat gym untuk olahraga aerobik, zumba, dan kawan-kawannya ya. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika mengecek kualitas studio di gym:

- Kondisi lantai: lantainya masih layak nggak? Karena ada beberapa studio yang lantainya terbuat dari kayu dan sudah bolong di beberapa area TAPI NGGAK DIBENERIN. Atau ada juga yang lantainya dari keramik tapi jenis keramiknya lunyu pol. Lunyu koyo lambene mas-mas le nyingsoti mbak-mbak. Lunyu dan njaluk ditapuk.

tips memilih tempat gym


Sirkulasi udara: kalian nggak mau kan kehabisan nafas pas lagi zumba? Studio yang bagus adalah studio yang memiliki jendela atau lubang ventilasi. Apakah kalian mampu membayangkan ruangan yang isinya belasan sampai puluhan orang, berjoget bersama, berkeringat, tapi nggak ada aliran udara yang mengalir. Semaput, Dek.

Ukuran studio: pastikan ukuran studionya cukup "lega" untuk melakukan gerakan aerobik. Nggak mau kan pengennya zumba tapi ujung-ujungnya malah sikut-sikutan? Beda cerita sih kalau kalian memang lebih suka sikut-sikutan, sama teman sendiri pula.

Untuk memastikan studionya benar-benar nyaman, saya sarankan kalian ikut dulu 1-3 kali kelas baru kemudian daftar member jika memang cocot.

4. Cek kelengkapan alat di gym

Menurut saya, sebuah gym bisa dibilang lengkap apabila memiliki paling tidak: dumbell, barbell, smith machine, cable machine, squat rack, fitness bench, treadmill, dan matras. Banyak ya. Buat kalian yang bingung alat-alat yang sudah saya sebutkan, googling sendiri ya. Saya malas menulis di sini.

Atau ya kapan-kapan saya bahas di tulisan yang berbeda.

Tapi intinya, cari tempat gym yang memiliki alat yang sesuai dengan kebutuhan.. Kalian cuma suka olahraga di treadmill? Ya kalian hanya butuh treadmill kan? Yang lainnya nggak perlu ada. Atau kalian baru nyaman mainan dumbell, ya berarti cari tempat gym yang dumbell-nya ada banyak.

Baca juga: 7 Tips Lari Agar Lebih Enjoy

5. Bandingkan harga


Biaya member gym itu nggak murah, gaes. Kecuali kalian adalah rakyat jelata yang lagi pura-pura menjadi menantunya Om Hotman Paris. Penting banget buat membandingkan biaya member gym. Prinsip saya sih: saya bisa mendapatkan fasilitas dan kelengkapan alat yang maksimal dengan biaya yang minimal.

MEDHIT.

Memang. Kan saya adalah orang berada yang sedang menyelami kehidupan rakyat jelata.

tips memilih tempat gym


Biaya member gym di Yogyakarta biasanya ada di sekitaran Rp100.000,00 - Rp500.000,00 per bulan. Biaya yang dipatok biasanya tergantung paketan dan fasilitas yang diberikan. Jadi ya mau nggak mau nggak boleh malas survey.

6. Lingkungan di dalam gym


Ada beberapa kondisi lingkungan di dalam gym yang membuat saya ogah memperpanjang membership saya:

- Banyak mamang-mamang yang bau keringat. Yaks!

- Banyak mbak-mbak yang hanya duduk-duduk di fitness bench, tapi pas ditegur marah.

- Banyak yang judes.
Saya itu paling suebal kalau saya sudah tanya dengan baik-baik full senyum, tapi dijawab dengan judes. Saya pernah tanya, "Mbak, alatnya udah selesai dipakai belum ya?" Lalu karena mbak-nya diam saja dan malah memalingkan muka, ya sudah alatnya saya ambil alih. Eh, mbaknya marah, "MASIH SAYA PAKAI." Ndez, mau ditakoni meneng wae. Ngepet.

- Banyak pasangan yank-yankan.
Bukan karena saya sirik ya, tapi ya piye. Tempat gym itu buat olahraga, bukan buat yank-yankan. Pernah ada pasangan yang dengan enaknya istirahat memenuhi area dumbell, beneran ngobrol seperti nggak ada orang di sekitarnya. Karena saya mau latihan di area dumbell dan mereka nggak pergi-pergi, ya wis saya tiba-tiba jalan di tengah mereka, "PERMISI." Lalu saya push up DI TENGAH-TENGAH mereka :")

7. Kebersihan area gym


Percuma kan kalau alat lengkap, harga bersahabat tapi area gym-nya khotor seperti otak kalian?

Thank you for stopping by! :-*
Instagram: @monicaagustami | Email: monicaagustami@gmail.com

What's your opinion?

  1. No.6 itu trmsk yg krusial tp plg jarang kepikir lho :D bener ugak semua2 udah oke cuma tipikal2 member2 fitnessnya ndak beauty, brain, behaviour lha males juga ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku selalu terpikir karena aku takut manusia, jadi bahkan manusianya pun aku survey. Hahahahahaha.

      Hapus
  2. aku milih tempat gym yang deket dari rumah, ngga begitu ramai jadi gak perlu ber say hei ke orang gak dikenal. Pelatihnya ramah, ngga banyak yang duduk cantik dan yang yangan.

    Sepertinya pilihanku tepat, cuma.... waktu nya aja yang gak tepat, Jadi belum sempat nge gym lagi :(
    Ataukah aku malas hmmmm -_-

    BalasHapus