Menimbang Badan Setiap Hari, Memangnya Perlu?


"Udah turun berapa kilo, Mon?"

Jujur saya paling malas ketika ditanya sudah turun berapa kilo sejak saya memutuskan untuk memulai diet. Saya malas dengan reaksi rangorang begitu tahu saya turun berapa kilo. Di bulan Juni 2017 saya memiliki berat badan sekitar 50-51 kg dengan tinggi badan 149 cm (saya lah Minion yang sesungguhnya) dan sekarang berat badan saya 46 kg.

Yap! Saya HANYA turun 4-5 kg dalam waktu hampir 1 tahun karena memang saya nggak obesitas. Dari proporsi tubuh antara berat dengan tinggi badan, saya sama sekali nggak kelebihan berat badan, masih tergolong ideal. Kalau masih turun lagi, badan saya bisa habis tinggal tulang dan dosa-dosa saya.


Alat ukur yang paling gampang digunakan untuk melihat progress diet yang sudah dijalankan ya timbangan konvensional. Tapi sayangnya banyak yang nggak paham bahwa timbangan konvensional bisa dijadikan SALAH SATU alat untuk melihat progress diet, tapi BUKAN yang utama. Akibatnya banyak banget orang yang terobsesi dengan timbangan konvensional.

Saya sering mengamati cewek-cewek di gym yang HAMPIR SETIAP HARI nimbang badan. Pernah ada yang nggregeli separuh mbeker-mbeker bilang, "Minggu lalu aku 54 kg, sekarang kok 60 kg!! ADUH GIMANA INI?? HUHUHUHU.. GIMANA?? Aduh gendut bangettttt.." sambil menghentak-hentakkan kaki ke lantai. Melihat pemandangan seperti itu, saya hanya bisa melongo, untung nggak ngeces. Eh, itu pas tidur aja sih.

Bahkan ada yang sampai, "Eh, TADI PAGI aku 50 kg loh. Kok SORE INI naik jadi 52 kg. Duh, siang tadi makanku banyak banget sih ya."

YHUA.

Terobsesi ingin menikahi Mas Chicco walau telah beristri sih masih berfaedah, tapi kalau sampai terobsesi dengan timbangan? Esuk, sore, bengi nimbang badan. Ha kok seperti minum obat saja.

Saya mau share 3 alasan utama untuk TIDAK TEROBSESI pada timbangan.

1. Bukan lemak yang berkurang

Tubuh kita terdiri dari tulang, lemak, air, otot, dll. BUANYAK. Yang paling sering berubah-ubah biasanya adalah kadar air dalam tubuh. Tapi, saat kita ingin menurunkan berat badan tentu saja inginnya lemak yang berkurang kan?

Jika kita biasa menimbang badan dengan timbangan konvensional, kita nggak akan tahu berat badan kita berubah karena perubahan kadar lemak, air, atau bahkan otot. Jadi jangan senang dulu kalau angka timbangan turun dan juga jangan sedih kalau angka timbangan naik.



Intinya, sebenarnya banyak banget hal yang mempengaruhi angka timbangan. Bahkan e'ek atau belum e'ek juga berpengaruh ke angka timbangan. Dan di setiap hari-nya memang berat badan akan berubah-ubah sesuai dengan aktifitas dan apa yang kita makan di hari itu.

2. Timbangan belum tentu benar

Timbangan itu nggak seperti para bunda yang selalu benar kok. Namanya juga "alat", pasti ada kemungkinan error-nya, tingkat akurasi-nya juga pasti berbeda antara satu timbangan dengan timbangan yang lainnya. Coba deh dalam satu hari yang sama menimbang badan di beberapa tempat, pasti nggak ada yang persis sama.

Di dekat rumah saya ada 2 apotek yang letaknya berseberangan, yaitu K24 dan Kimia Farma. Sebelum pulang kantor, angka timbangan kantor menunjukkan angka 47,5 kg. Pas pulang saya mampir ke K24 dan timbangan menunjukkan angka 46 kg, selanjutnya saya mampir ke Kimia Farma dan timbangan menunjukkan angka 48 kg. Jadi, mana yang benar?

Kebenaran hanya milik Sang Pencipta, bukan Sang Timbangan.

3. Masih banyak hal lain yang bisa dijadikan patokan

Misal nih, sudah diet selama 3 bulan, berat badan yang tadinya 65 kg dengan tinggi badan 150 cm hanya berhasil turun 2 kg. Padahal sudah susah payah mengatur pola makan dan olah raga. Mungkin kesannya HANYA turun 2 kg. Tapi, kita melupakan progress lainnya yang nggak kalah penting, misalnya sejak mengatur pola makan dan olah raga rutin jadi jarang sakit atau nafas menjadi lebih kuat ketika naik tangga. Menurut saya kekuatan fisik dan kualitas kesehatan yang meningkat jauh lebih penting dari angka di timbangan.

Tapi biasa lah ya, manusia. Lebih suka dengan progress yang tampak agar bisa dipamerkan.

Apakah saya pernah terobsesi dengan timbangan? PERNAH, di 3 bulan awal saya diet. Saat tahu dalam 2 bulan hanya turun 1 kg saya sedih banget karena saya pengennya sudah bisa turun 3 kg. Karena saya menganggap progress saya sangat lambat, jadi saya "menghukum" diri saya dengan olah raga lebih sering, makan lebih clean atau lebih tepatnya lebih hambar. Oiya, di saat saya menulis tentang jogging, saya masih berusaha agar tidak terobsesi pada timbangan loh :D

Baca juga: 7 Tips Lari Agar Lebih Enjoy

Hasilnya? Belum sampai genap satu bulan saya "menghukum" diri, saya sudah merasa capek banget! Capek fisik dan mental. Capek fisik karena hampir setiap hari saya olah raga terutama cardio. Capek mental karena setiap melihat es krim atau muffin coklat, saya berpikir "bikin gendut!" dan sama sekali nggak mau menyentuhnya. Kesel sendiri kalau inget, hahahaha.

So, daripada kalian capek fisik dan mental karena terobsesi pada timbangan, lebih baik jangan dekat-dekat dengan timbangan dan lebih fokus ke tujuan yang ingin dicapai. Mempertahankan motivasi itu lebih penting dibandingkan dengan terobsesi pada timbangan.

Baca juga: 5 Tips Mempertahankan Motivasi Diet

Menimbang itu perlu kok, bagaimanapun juga ingin tahu perkembangan badan sendiri kan ya. Bagi yang memang over weight atau under weight bisa menimbang 1-2 minggu sekali. Tapi bagi yang badannya masih tergolong ideal, hanya perlu sedikit menurunkan atau menaikkan berat badan, saya kira menimbang satu bulan sekali sudah cukup.

Oiya, sekarang saya sudah nggak ingin menurunkan berat badan kok. Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, kalau masih turun lagi badan saya bisa habis, jadi nggak perlu lagi mengurangi makan. Sekarang target saya adalah untuk meratakan perut dan menjadi lebih berotot. Untuk melihat perut rata dan badan berotot atau nggak, nggak perlu timbangan maupun meteran bukan?

Thank you for stopping by! :-*
Instagram: @monicaagustami | Email: monicaagustami@gmail.com

What's your opinion?

  1. nah soal timbangan belum tentu benar ini...
    dirumah mamakku ada 2 timbangan. dua-duanya beda hasil...

    ku kemudian memutuskan untuk percaya yang lebih enteng #denialmodeon

    BalasHapus
    Balasan
    1. YHA. Tergantung kepercayaan masing2. Daripada tyda memiliki kepercayaan~

      Hapus
  2. Wah terima kasih sudah berbagi tipsnya!

    BLOG | INSTAGRAM | TWITTER

    BalasHapus