5 Tips Mempertahankan Motivasi Diet

tips motivasi diet


Sejak awal Juni 2017 saya mengubah pola hidup saya demi menurunkan berat badan. Yap! Saya diet! Kala itu, saya memiliki berat badan 49,5 kg dan tinggi badan 149 cm. Kelihatan yak dari tinggi badan, saya mini banget, hahahaha. Kalau berdasarkan BMI (Body Mass Index), badan saya nggak gemuk, masuk ke kategori ideal malah. Tapi, menyimpulkan tubuh ideal atau nggak, nggak hanya dari BMI aja, Mbak Bro. Banyak parameter lainnya. Kapan-kapan lah saya cerita di blog ini.

Alhamdulillah puji Tuhan sampai detik ini, saya masih setia dengan pola diet saya, yang berarti sudah jalan 5 bulan. HO-RE.

Kalau ada teman yang tanya, "Mau ke mana, Mon?" Terus saya jawab, "Nge-gym." atau, "Jogging." Banyak banget yang menimpali dengan, "Wah, masih rajin aja." Saya tahu banget kalau pertanyaan dan komentar tersebut hanya basa-basi biar nggak terlihat nyuekin saya pas saya lagi lewat :D

Tapi, saya jadi T E R P E L A T U C untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan konsistensi dalam menjalankan diet. Saya mau cerita sedikit tentang bagaimana saya tetap termotivasi untuk diet setidaknya sampai detik ini.

1. Memiliki goals


Nggak cuma pernikahan aja yang butuh perencanaan #ehem, tapi diet juga perlu direncanakan. Nah, untuk bisa membuat perencanaan yang tepat, kita harus memiliki goals. Apa sih yang ingin kita capai dengan diet? Mau sehat aja, mau kurus aja, mau kurus dan sehat, atau malah mau membentuk badan? 

Misalnya saya nih, saat ini saya punya goals utama mengurangi percent body fat. FYI, percent body fat saya masih 25,2%. Rentang idealnya adalah 18%-28%. Sebenarnya masih terhitung ideal, tapi terhitung ada di batas atas normal. Saya sih pengennya punya percent body fat di bawah 20%.

Saya nggak punya target berapa percent body fat yang berkurang setiap bulannya. Yang penting turun aja, saya udah seneng. Saya mah anaknya gampang dibikin seneng.

Mengingat saya punya goals untuk mengurangi percent body fat, semisal saya lagi mager banget buat olah raga, saya langsung elus-elus perut saya yang masih kayak tudung saji yang isinya lemak semua. Dan BAM! Perlahan semangat saya untuk olah raga hadir kembali.

Untuk proporsi badan seperti saya, mengurangi percent body fat tanpa mengurangi muscle mass itu susah banget. Iya, saya nggak pengen muscle mass turun karena saya nggak pengen juga jadi terlalu kurus kayak batang lidi. Saya juga ingin tetap terlihat padat, berisi, dan kenceng seperti Mbak Gal Gadot punya body.

Baca juga: 7 TIPS LARI AGAR LEBIH ENJOY

2. Tetap realistis


Cukup banyak yang tanya ke saya, "Mbak, berat badanku kan 60 kg, aku kelebihan 15 kg. Bisa nggak ya sebulan turun 10 kg?" Biasanya saya iseng jawab, "Bisa kok, bisa. Mati lemes juga bisa."

Jika tujuan diet kita nggak realistis, kita akan cenderung mencari jalan pintas yang belum tentu baik untuk tubuh dan juga mental kita. Contoh jalan pintas yang paling sering dilakukan ketika diet adalah mengurangi porsi makan dengan sangat ekstrim atau bahkan menghindari makan dan mengganti makanan dengan suplemen-suplemen tertentu. HA! Banyak banget yang begini, syedih.

Gaes, please gaes. Badan nggak hanya butuh suplemen, sayuran, buah, dan air putih. Badan juga butuh protein dan bahkan membutuhkan lemak.

tips motivasi diet

Jujur nih ya, awal-awal saya diet, saya juga punya goals yang nggak realistis kok. Salah satu contohnya adalah saya ingin turun 4 kg dalam waktu satu bulan. Di 2 bulan pertama saya diet, saya merasa kurang bahagia karena saat itu saya merasa sudah over-training, tapi tetap memaksa untuk olah raga karena saya benar-benar pengen berat badan saya turun. Memang sih, nggak sampai pingsan, tapi secara mental saya kelelahan.

Kalau saya ingat kembali, gile lu, Ndroooo.. Eh, gile lu, Moooon.. Badan nggak seberapa gendats, tapi pengen berat badan turun se-drastis itu. Dan gimana nggak gila kalau hampir setiap hari memaksa badan untuk jogging. Dan di fase saya merasa "gila" tersebut, saya mulai mengubah pola pikir saya. Saya nggak ingin "gila", saya ingin badan dan mental saya sehat, saya nggak hanya ingin sekedar kurus, tapi saya juga ingin bahagia.

Dengan memiliki goals yang realistis, kita akan lebih bahagia dan enjoy dalam menjalani diet. Nah, jika kita bahagia tentu saja kita akan lebih konsisten untuk diet, kita nggak akan cepat bosan. Sekarang, saya nggak setiap hari olah raga karena saya sadar bahwa tubuh pun membutuhkan istirahat. Saya masih makan nasi putih jika memang kondisinya karbohidrat yang bisa saya makan hanyalah nasi putih. Bahkan, saya masih makan martabak telor dan Indomie jika memang sudah pengen banget sampai ileran. Ya, kali saya nolak bau surga dari martabak telor yang dibawa pulang Bapak saya. Bisa dosa tujuh turunan.

3. 75% makan sehat 25% makan nggak sehat


Sejak diet, saya mulai mengurangi karbohidrat, banyakin makan sayur dan buah, banyakin makan makanan yang berprotein, mengurangi gula dan garam, serta mengganti minyak goreng biasa ke minyak kanola. Tapi, pola makan yang seperti itu, nggak akan bisa saya terapkan setiap hari. Kenapa? Karena saya sering banget ke luar kota untuk urusan kantor. Kalau sudah di luar kota, memang saya masih bisa pilih-pilih makanan, tapi nggak selalu bisa. Misalnya saya lagi di pelosok Sulawesi, di daerah tersebut memiliki kuliner khas ikan laut dan sangat sedikit warung yang menjual menu sayuran. Mau nggak mau, saya harus tetap makan dong ya.

Jadi, daripada saya mendadak "gila" jika harus ke luar kota karena kemungkinan saya nggak bisa makan makanan sehat, lebih baik dari awal saya menerapkan prinsip 75% makan sehat 25% makan nggak sehat. Kembali ke poin nomor 2, tetap harus realistis.

Oiya, kantor saya ini tipe kantor yang orangnya hobi banget bagi-bagi makanan. Makanannya macem-macem, mulai dari cheese cake sampai dengan keripik singkong. Nah, daripada saya ileran nontonin teman-teman saya makan cheese cake, ya mending saya ikut makan, dengan catatan satu potong keciiiilll saja. Itung-itung buat pemuas lidah dan demi kesehatan mental. Sepotong kecil cheese cake doesn't kill us, hahahaha.

4. Catat setiap perubahan


Agar terus termotivasi, saya selalu mencatat setiap perubahan dari tubuh saya, mulai dari berat badan, muscle mass, percent body fat, dan lain sebagainya. Kalau untuk ukuran tubuh seperti lingkar paha, perut, lengan sih saya nggak ngitung ya karena menurut saya agak ribet dan kurang akurat karena saya nggak terlalu teliti kalau masalah ukur-mengukur. Ukuran celana yang tadinya 31 berubah menjadi 28 aja bagi saya sudah bisa memberikan jawaban bahwa paha saya mengecil :D.

tips motivasi diet


Yang perlu digarisbawahi adalah kita harus mengapresiasi perubahan sekecil apapun. Misal dalam satu bulan, percent body fat saya hanya turun 0.3%. Tydac apa-apa, walaupun kecil tetap saja percent body fat turun. Menurut saya, justru bisa menjadi bahan evaluasi. Apa sih yang salah dari diet yang sudah dijalankan?

5. Do it for ourself


Pengen punya badan ideal dan sehat itu bagus, tapi akan lebih bagus lagi jika kita melakukannya untuk diri sendiri. Bukan atas permintaan orang lain. Ketika kita melakukan diet untuk diri sendiri, kita bakal lebih mudah untuk "mendengarkan" apa yang badan kita mau. Jika badan sudah "teriak" minta makan, ya makan. Jika badan sudah kelelahan, ya istirahat. Semua kita lakukan untuk diri kita sendiri. Kalau denger omongan orang terus, pusing bet dah! Cangkemnya orang mah kagak ada habisnya :D.

Baca juga: TERJAJAH OLEH "STANDAR CANTIK IDEAL" DARI MASYARAKAT

Menurut saya, yang perlu kita jaga pada saat diet adalah keseimbangan antara fisik dan mental. Fisik dan mental harus sama-sama sehat dan bahagia. Dan 5 tips yang sudah saya jabarkan di atas bisa membuat saya tetap termotivasi untuk terus diet.

Mau sampai kapan diet? Sampai tua dong. Diet is a lifestyle. Karena itu, penting banget untuk menerapkan pola diet yang bakal bisa kita pertahankan sampai akhir hayat #tsaaah.

Thank you for stopping by! :-*
Instagram: @monicaagustami | Email: monicaagustami@gmail.com

What's your opinion?

  1. Aku termotivasi kak. Tapi bingung memulai dari mana

    BalasHapus
  2. Aku pernah dan sering banget coba diet, bukan buat kurus tapi buat hidup sehat. tapi ya ampooon susahnya konsisten mbaaa hahaha
    menurut aku yang paling penting sih NIAT ya, kalo belum 100%, ada godaan dikit pasti hancur sudah semua rencana hahaha

    www.deniathly.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyeees.. buat idup sehat. Diet yang lifestyle, hohoho..

      Betul tergantung niat. Aku dulu nggak bisa bangun pagi, ke kantor telat muluk. Sejak masak sendiri, bisa bangun pagi dan nggak telat. Walopun awal2 juga susah :|

      Hapus
  3. sebagai anak kosan yang doyan jajan gorengan syusah sangat merealisasikan diet, wacana mulu aku mah kak haha :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwkwk, dikurangin aja. Pilih2 jajannya, banyakin sayur sama buah. Aku juga masih sering jajan.

      Hapus
  4. Tips diet itu yg penting hasrat buat memamah biak alias makan itu diturunkan wkwk.. Aku sendiri udah jauh dari gula. Tiap bikn teh selalu no sugar dan ga suka kopi juga sih, cuma teh aja. Trus kalo makan nasi, nasinya cuma secentong lauknya normal. Sehari wajib makan buah sebijik, terserah mau buah apa aja asl jgn pisang, kalori tinggi huahaha.. And sampe detik ini BB cuma di 45 dan TB 160kg. Entah ideal atau kurus yg jelas hasrat buat makan ga menggebu2 banget. Kalo lagi pengen banget biasanya asal udah nyicip ya udah, kelar hasrat pengennya itu haha..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaps! Betul. Hasrat makan emang harus diturunkan, tapi menurutku mungkin lebih tepat kalau "harus dikontrol" agar sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kayak misalnya tubuh kita nggak mampu menerima banyak gula, ya sebisa mungkin mengontrol makan makanan yang mengandung cukup banyak gula.

      Wah, kalau masalah pisang, aku malah suka banget pisang :D

      Hapus
  5. terima kasih tulisannya bagus! semoga bisa sustain terus dietnya (dan aku juga) hehehehe!

    BalasHapus