![]() |
Tydac apa-apa kelihatan buluk |
Sudah hampir 3 bulan saya rutin lari. Rutin bukan berarti setiap hari ya, tapi paling nggak saya lari seminggu 2 kali, paling banter seminggu 3 kali. Itu pun kalau saya lagi nggak punya budget untuk zumba. Mau zumba saja harus mikir, gaes 😐
Jadi, ceritanya saya sedang mencoba menerapkan gaya hidup sehat, salah satunya dengan cara rutin olah raga. Saya pilih lari sebagai cardio karena termasuk olah raga yang paling gampang.
Yang saya maksud "gampang" di sini adalah karena termasuk jenis olah raga yang paling gampang terealisasi oleh orang kantoran nan sibukh cam saya ini #soksibuk. Gampang terealisasi karena bisa saya lakukan sepulang dari kantor. Dan kebetulan, lokasi kantor saya nggak jauh jogging track yang ada di Yogyakarta.Saya nggak memilih lari di pagi hari karena......... saya nggak bisa bangun lebih pagi dari jam 6. Saya adalah orang yang nggak bisa bangun pagi, kecuali memang lagi ada job makeup wisuda sehingga mau nggak mau harus bangun subuh.
Sejak saya berusaha untuk menerapkan gaya hidup sehat (ingat ya, masih berusaha 😁), banyak yang mulai tanya macam-macam seperti, "Mbak, sarapan yang nggak bikin gendut apa?" atau "Mbak, olah raga yang bikin cepet kurus apa?" Kalau sudah ditanya begitu, saya suka bingung jawabnya.
Baca juga: Tips Cepat Kurus! Nggak Usah Makan Malam (?)
Sebenarnya bukannya nggak mau bagi-bagi tips sih, tapi saya masih malu karena saya saja masih "berusaha" untuk hidup sehat, masak iya mau kasih tips macam-macam. Kalau kata kids zaman now, masih newbie. Iya, saya masih punya malu kok.
Tapi, setelah saya puasa 40 hari 40 malam, saya pikir ya kenapa nggak sekali-sekali bagi-bagi tips yang memang sudah saya terapkan beberapa bulan ini. Itung-itung biar saya ada teman untuk berusaha hidup sehat. Belum punya teman hidup tak apa lah. Jadi, nggak apa ya kalau saya selingi blog ini dengan tulisan selain makeup dan skincare.
Buat kalian yang sedang mencoba untuk menerapkan gaya hidup sehat biar badan makin fit, bisa dimulai dengan rutin olah raga dan salah satu olah raga yang bisa dijadikan pilihan adalah lari. Walaupun lari terlihat gampang untuk dilakukan, tapi ada beberapa hal yang perlu dicatat biar kalian bisa lari dengan enjoy.
Kalau ditanya bagusan lari pagi atau sore, saya pasti akan menjawab, "SuSuMu, suka-suka kamu." Saya bilang begitu karena yang paling tahu kapan kondisi tubuh kita paling memungkinkan untuk lari adalah diri kita sendiri. Jika memang bisa bangun pagi dan lebih suka dengan udara pagi, larilah di pagi hari. Jika memang susah bangun pagi seperti saya, larilah di sore hari dengan catatan memilih tempat lari yang sedikit jauh dari polusi kendaraan bermotor. Saya nggak menyarankan untuk lari di malam hari. Alasannya sederhana, yaitu karena....... gelap.
Untuk bisa lari dengan cepat memang membutuhkan stamina luar biasa. Saya pun belum bisa lari dengan kecepatan yang bisa dibilang cepat. Average pace paling tinggi yang pernah saya capai adalah 7 menit 29 detik, artinya adalah saya membutuhkan paling tidak 7 menit 29 detik untuk menempuh jarak 1 km. Itu pun saya sudah sekarat 😅
Buat kalian yang belum bisa lari cepat, nggak masalah kok karena yang paling tahu batas kemampuan tubuh kita adalah kita sendiri. Buat yang belum terbiasa lari, bisa dimulai dengan jalan cepat. Nanti jika badan sudah mulai terbiasa untuk bergerak, bisa lanjut ke lari-lari kecil. Membiasakan tubuh untuk bergerak lebih penting dibandingkan dengan memikirkan berapa jumlah kalori yang terbakar pada saat olah raga.
Baca juga: 7 Tips Tetap Sehat Selama WFH #DiRumahAja
Seusai lari, banyak yang mengeluh pergelangan kaki, betis, dan paha terasa sakit sekali. Bisa jadi itu karena sebelum jogging kurang melakukan pemanasan. Walaupun lari terlihat seperti olah raga yang sederhana, pemanasan tetap merupakan hal yang wajib dilakukan agar badan nggak kaget ketika diajak berlari. Coba bayangin, badan yang tadinya adem ayem leyeh-leyeh tiba-tiba langsung "dipaksa" bekerja. Kaget dong yaaa..
Biasanya aku melakukan pemanasan dengan gerakan yang bertujuan untuk warming up dan meregangkan badan. Pemanasan bisa difokuskan pada bagian pergelangan kaki, lutut, dan pinggul untuk meminimalisir cidera saat lari. Lakukan selama kurang lebih 10 menit sebelum lari.
Yang nggak kalah penting dari pemanasan adalah pendinginan. Kadang kalau sudah capek lari, pengennya langsung duduk. But, that's not good. Badan akan sama kagetnya dengan apabila kita nggak melakukan pemanasan.
Biar larinya makin semangat, biasanya saya menentukan target di hari itu, entah target average pace ataupun target jarak yang ditempuh. Yang perlu dicatat adalah menentukan target tetap harus disesuaikan dengan kemampuan tubuh. Misalnya, kemarin saya bisa mencapai average pace 7 menit. Hari ini saya tidak harus mencapai average pace kurang dari 7 menit. Kalau misal saya lagi capek-capeknya mikir kerjaan kantor, apa mau dikata? Daripada semaput 😅
Untuk menghitung average pace dan jarak yang ditempuh, saya biasa menggunakan aplikasi Nike+ Run Club ketika lari. Kalau mau pakai aplikasi lain yang sejenis, nggak masalah. Sesuaikan saja dengan kebutuhan. Siapa tahu fitur di Nike+ Run Club belum bisa memenuhi kebutuhan kalian.
Yang saya maksud outfit adalah mulai dari pakaian dalam, baju, celana, kaos kaki, sampai dengan sepatu. Buat yang ngerasa perempuan, saya sarankan pakai sport bra karena memang sudah didesain khusus untuk bisa menopang dada pada saat olah raga, biar nggak gondal-gandul :D
Untuk sepatu, saya sarankan investasi satu sepatu yang benar-benar nyaman untuk lari. Kalau bisa ya memang sepatu khusus untuk running. Nggak harus yang mahal kok, sesuaikan saja dengan budget kalian. Yang penting kalian merasa nyaman ketika mengenakannya. Kayak cari pacar gitu, nggak penting rupa, yang penting adalah kenyamanan. Eh, tapi nek mrongos ya emoh ding.
Bagi saya, ada tiga kriteria sepatu yang menurut saya nyaman digunakan ketika lari, yaitu memiliki bantalan yang sesuai lekukan telapak kaki dan empuk, solnya nggak licin, dan modelnya bagus (ha!). Tetap harus terlihat fashionable ketika olah raga #kibasinbeha.
Jangan mentang-mentang pengen kurus, olah raga kenceng, tapi makan ogah-ogahan. Makan itu tetap penting ya, buk-ibuuukk.. Karena makan adalah salah satu sumber kebahagiaan 😋
Baca juga: 3 Resep Untuk Makan Harian: Gampang Dibikin dan Sehat!
Walaupun perlu makan terlebih dahulu sebelum lari, tetap harus diperhatikan porsinya ya. Kalau kebanyakan makan, bisa-bisa kalian malah sudukan (eh, bahasa Indonesianya sudukan apa sih? --"). Saya biasanya makan satu buah pisang ukuran sedang 30-60 menit sebelum lari. Satu buah pisang ukuran sedang sudah cukup untuk memberikan saya energi dan nggak bikin sudukan juga.
Udah, itu aja sih tips dari saya. Yuk, lari! Kalau kebanyakan cangkeman, nanti hanya menjadi retorika.
Baca juga: Tips Cepat Kurus! Nggak Usah Makan Malam (?)
Sebenarnya bukannya nggak mau bagi-bagi tips sih, tapi saya masih malu karena saya saja masih "berusaha" untuk hidup sehat, masak iya mau kasih tips macam-macam. Kalau kata kids zaman now, masih newbie. Iya, saya masih punya malu kok.
Tapi, setelah saya puasa 40 hari 40 malam, saya pikir ya kenapa nggak sekali-sekali bagi-bagi tips yang memang sudah saya terapkan beberapa bulan ini. Itung-itung biar saya ada teman untuk berusaha hidup sehat. Belum punya teman hidup tak apa lah. Jadi, nggak apa ya kalau saya selingi blog ini dengan tulisan selain makeup dan skincare.
Buat kalian yang sedang mencoba untuk menerapkan gaya hidup sehat biar badan makin fit, bisa dimulai dengan rutin olah raga dan salah satu olah raga yang bisa dijadikan pilihan adalah lari. Walaupun lari terlihat gampang untuk dilakukan, tapi ada beberapa hal yang perlu dicatat biar kalian bisa lari dengan enjoy.
1. Pilih waktu lari yang sesuai
Kalau ditanya bagusan lari pagi atau sore, saya pasti akan menjawab, "SuSuMu, suka-suka kamu." Saya bilang begitu karena yang paling tahu kapan kondisi tubuh kita paling memungkinkan untuk lari adalah diri kita sendiri. Jika memang bisa bangun pagi dan lebih suka dengan udara pagi, larilah di pagi hari. Jika memang susah bangun pagi seperti saya, larilah di sore hari dengan catatan memilih tempat lari yang sedikit jauh dari polusi kendaraan bermotor. Saya nggak menyarankan untuk lari di malam hari. Alasannya sederhana, yaitu karena....... gelap.
2. Sesuaikan dengan kemampuan tubuh
Untuk bisa lari dengan cepat memang membutuhkan stamina luar biasa. Saya pun belum bisa lari dengan kecepatan yang bisa dibilang cepat. Average pace paling tinggi yang pernah saya capai adalah 7 menit 29 detik, artinya adalah saya membutuhkan paling tidak 7 menit 29 detik untuk menempuh jarak 1 km. Itu pun saya sudah sekarat 😅
Buat kalian yang belum bisa lari cepat, nggak masalah kok karena yang paling tahu batas kemampuan tubuh kita adalah kita sendiri. Buat yang belum terbiasa lari, bisa dimulai dengan jalan cepat. Nanti jika badan sudah mulai terbiasa untuk bergerak, bisa lanjut ke lari-lari kecil. Membiasakan tubuh untuk bergerak lebih penting dibandingkan dengan memikirkan berapa jumlah kalori yang terbakar pada saat olah raga.
Baca juga: 7 Tips Tetap Sehat Selama WFH #DiRumahAja
3. Lakukan pemanasan dan pendinginan
![]() |
Tydac punya pantat :( |
Seusai lari, banyak yang mengeluh pergelangan kaki, betis, dan paha terasa sakit sekali. Bisa jadi itu karena sebelum jogging kurang melakukan pemanasan. Walaupun lari terlihat seperti olah raga yang sederhana, pemanasan tetap merupakan hal yang wajib dilakukan agar badan nggak kaget ketika diajak berlari. Coba bayangin, badan yang tadinya adem ayem leyeh-leyeh tiba-tiba langsung "dipaksa" bekerja. Kaget dong yaaa..
Biasanya aku melakukan pemanasan dengan gerakan yang bertujuan untuk warming up dan meregangkan badan. Pemanasan bisa difokuskan pada bagian pergelangan kaki, lutut, dan pinggul untuk meminimalisir cidera saat lari. Lakukan selama kurang lebih 10 menit sebelum lari.
Yang nggak kalah penting dari pemanasan adalah pendinginan. Kadang kalau sudah capek lari, pengennya langsung duduk. But, that's not good. Badan akan sama kagetnya dengan apabila kita nggak melakukan pemanasan.
4. Tentukan target
Biar larinya makin semangat, biasanya saya menentukan target di hari itu, entah target average pace ataupun target jarak yang ditempuh. Yang perlu dicatat adalah menentukan target tetap harus disesuaikan dengan kemampuan tubuh. Misalnya, kemarin saya bisa mencapai average pace 7 menit. Hari ini saya tidak harus mencapai average pace kurang dari 7 menit. Kalau misal saya lagi capek-capeknya mikir kerjaan kantor, apa mau dikata? Daripada semaput 😅
Untuk menghitung average pace dan jarak yang ditempuh, saya biasa menggunakan aplikasi Nike+ Run Club ketika lari. Kalau mau pakai aplikasi lain yang sejenis, nggak masalah. Sesuaikan saja dengan kebutuhan. Siapa tahu fitur di Nike+ Run Club belum bisa memenuhi kebutuhan kalian.
5. Dengarkan musik
Agar lebih semangat lari, biasanya saya lari sambil mendengarkan musik. Tentu saja aku pilih lagu dengan tempo yang bisa bikin saya lebih semangat, bukannya malah bikin galau. Bisa-bisa saya kayak anak alay, lari sambil nangis, "Kamu jahat, Mas!" Padahal mas-masnya saja nggak ada --"
Ketika lari, saya lebih suka mendengarkan musik menggunakan earphone yang menempel di salah satu telinga saja karena walaupun saya terlihat nggak peduli dengan sekitar, saya tetap bisa dengar misal ada kendaraan yang mau lewat. Bagi saya, itu lebih aman.
6. Kenakan outfit yang nyaman
Yang saya maksud outfit adalah mulai dari pakaian dalam, baju, celana, kaos kaki, sampai dengan sepatu. Buat yang ngerasa perempuan, saya sarankan pakai sport bra karena memang sudah didesain khusus untuk bisa menopang dada pada saat olah raga, biar nggak gondal-gandul :D
Untuk sepatu, saya sarankan investasi satu sepatu yang benar-benar nyaman untuk lari. Kalau bisa ya memang sepatu khusus untuk running. Nggak harus yang mahal kok, sesuaikan saja dengan budget kalian. Yang penting kalian merasa nyaman ketika mengenakannya. Kayak cari pacar gitu, nggak penting rupa, yang penting adalah kenyamanan. Eh, tapi nek mrongos ya emoh ding.
Bagi saya, ada tiga kriteria sepatu yang menurut saya nyaman digunakan ketika lari, yaitu memiliki bantalan yang sesuai lekukan telapak kaki dan empuk, solnya nggak licin, dan modelnya bagus (ha!). Tetap harus terlihat fashionable ketika olah raga #kibasinbeha.
7. Isi bahan bakar
Jangan mentang-mentang pengen kurus, olah raga kenceng, tapi makan ogah-ogahan. Makan itu tetap penting ya, buk-ibuuukk.. Karena makan adalah salah satu sumber kebahagiaan 😋
Baca juga: 3 Resep Untuk Makan Harian: Gampang Dibikin dan Sehat!
Walaupun perlu makan terlebih dahulu sebelum lari, tetap harus diperhatikan porsinya ya. Kalau kebanyakan makan, bisa-bisa kalian malah sudukan (eh, bahasa Indonesianya sudukan apa sih? --"). Saya biasanya makan satu buah pisang ukuran sedang 30-60 menit sebelum lari. Satu buah pisang ukuran sedang sudah cukup untuk memberikan saya energi dan nggak bikin sudukan juga.
Udah, itu aja sih tips dari saya. Yuk, lari! Kalau kebanyakan cangkeman, nanti hanya menjadi retorika.
Thank you for stopping by! :-*
Instagram: @monicaagustami | Email: monicaagustami@gmail.com
Waaah panutanquw udah lebih cerah ceria berenergi positif!
BalasHapusKak Erny juga panutan Dek Mooon! Blognya penuh energi positif ulluh ulluuuhhh :-*
HapusTips no 7.
BalasHapusAmankan barang bawaan anda, jangan simpan sembarangan, apalagi di bawah jok montor Khak.
Tips nomor 8 yang dirahasiakan itu maaaahhhh :))
HapusSeksiihh kaak, itupantatnya berapaaan? eh sepatu larinya yg bagus kaya kakak itu berapaan? :-)
BalasHapusMakasih, Kaaakkk..
HapusTapi masak aing disamain sama sepatu :|
Pamerrrrrrrr mentang2 bohai semelehoiiii... #ngomong aja iriiii #digampar
BalasHapusAh sha ae, biji cabe 😌
Hapus"Kalau kebanyakan cangkeman, nanti hanya menjadi retorika"
BalasHapusSukaaak quote di atas..salken mbaa..tips2nya sangat aplikatif hehhe
Huehehehe, thank you, Sinta :-*
Hapusmbak bikin tips lari dari kejaran masa lalu dong :(
BalasHapusKamu kejar aku, nanti nggak dikejar masa lalu deh, Kak :")
Hapuswegah, kesel
HapusMudah menyerah :(
Hapus