Hai!
Rasanya sudah lama nggak menulis di blog ini. Ternyata memang bukan hanya "rasanya" saja. Aku memang sudah hampir satu bulan nggak update blog. Alasannya hanya satu sih, yaitu malas menulis, ahahahahaha.. Kalau tetap dipaksakan menulis, aku yakin tulisanku bakalan garing krenyes krenyes.
Dan sekarang, mood menulisku sudah mulai kembali. Tapi, maaf bukan menulis tentang review, tips kecantikan, maupun makeup tutorial. Kali ini, aku mau bercerita sedikit tentang kehidupan seorang Monica Agustami Kristy yang telah diberi kesempatan oleh Tuhan untuk menikmati hidup di bumi ini selama 26 tahun, dan hingga detik ini tentunya.
Awalnya, aku ingin menulis ini di blog galauku, tapi akhirnya aku memutuskan untuk menulis saja di blog ini, blog yang penuh dengan pencitraan #uhuk
Yaaaaa.. biarlah para reader sedikit tahu kehidupan nyataku :))
***
Namaku Monica Agustami Kristy, bisa ditebak kalau aku ulang tahun di bulan Agustus, tepatnya tanggal 20 Agustus. Pada tanggal 20 Agustus 2016 yang lalu, aku berusia 26 tahun. Usia yang menunjukkan aku telah diberi kesempatan hidup di bumi ini lebih dari seperempat abad. Kalau ditanya bagaimana rasanya ketika sudah berusia lebih dari seperempat abad, bingung juga menjawabnya. Rasanya biasa saja sama seperti ulang tahunku di tahun-tahun sebelumnya. Dan masih jomblo juga sampai detik ini #penting.
Rasanya sudah banyak hal yang aku lalui hingga aku menjadi sosok seperti saat ini, mulai dari sedih, bahagia, sampai dengan kehilangan *halah, ngomongnya sudah kayak orang yang hidupnya berat banget, ahahahahaha*.
Pembentukan karakter seseorang tentunya nggak lepas dari pengalaman hidup yang sudah pernah dilalui. Sebenarnya ada banyak peristiwa dalam hidupku yang mempengaruhi pembentukan karakterku hingga saat ini. Tapi, kalau aku ceritakan semua, nanti bisa jadi novel. Jadi, aku hanya akan menceritakan peristiwa yang menurutku sangat berperan dalam pembentukan karakterku.
***
Saat aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar, aku bukan tipe anak yang memiliki banyak teman, lebih tepatnya aku dijauhi. SD tempat aku sekolah adalah SD dengan persaingan prestasi akademik yang sangat tinggi. Semua berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai yang tertinggi. Karena dari kecil aku memang dituntut untuk memiliki prestasi akademik yang bagus, aku pun belajar dengan keras. Sebenarnya bukan untuk bersaing dengan teman-temanku, lebih tepatnya aku hanya ingin membuat bangga orang tuaku. Walaupun ranking yang bagus dapat membuat orang tuaku bangga, ternyata nggak semua temanku menyukai hal tersebut. Ada juga yang iri dengan prestasi akademikku. Gila ya, anak SD sudah main iri-irian?! Berasa hidup di sinetron lah aku! Ahahahahaha..
Kemudian, drama pun dimulai. Ceritanya, dulu ada temanku yang kurang suka denganku karena aku seringkali menyalip rankingnya di kelas. Berawal dari itu, temanku tersebut jadi membuat gosip yang kurang mengenakkan tentang diriku. Mulai dari gosip yang aku dapat nilai bagus karena menyontek hingga gosip bahwa aku punya penyakit menular, ahahahahahaha.. Aku memang punya penyakit asma sih, tapi entah kok ya, ada yang percaya kalau penyakit asma itu menular. Lucu ya! Kalau ingat, rasanya kok ingin tertawa, ahahahahaha.. Iya, sekarang rasanya lucu. Tapi, dulu rasanya tidak lucu sama sekali. Setiap hari rasanya seperti ingin menghilang saja dari sekolah. Setiap detiknya menjadi terasa begitu lama. Seringkali aku ke kamar mandi hanya untuk menangis.
Selama hampir 4 tahun aku harus menghadapi tatapan aneh dan jijik dari sebagian besar temanku ketika melihat aku berjalan di depan mereka. Aku harus menghadapi kalimat-kalimat seperti, "Ih, jangan dekat-dekat ih!". Bahkan, ada loh yang nggak mau bersentuhan denganku! Ahahahaha, macam bukan muhrim saja. Karena itu, jarang yang mau duduk semeja denganku dan ketika pelajaran Olah Raga jarang yang memilihku menjadi teman satu tim kasti maupun basket. Pernah juga ketika aku datang telat, di kelas sudah nggak ada kursi yang kosong. Lah, kursiku hilang! Ternyata ada yang membawa kursiku ke luar kelas. FAK banget nggak sih? Ahahahahaha.. Walaupun begitu, masih ada beberapa yang mau berteman denganku. Hai, kalian! Upahmu besar di surga, Nak!
Drama banget ya kehidupan SD-ku! Hahahaha..
Sayangnya, dulu aku adalah bundadari tipe orang Jawa yang "nerimo", jadi temenku si penyebar gosip nggak aku labrak. Jadi kurang drama deh!
Sayangnya, dulu aku adalah bundadari tipe orang Jawa yang "nerimo", jadi temenku si penyebar gosip nggak aku labrak. Jadi kurang drama deh!
Setelah lulus dari SD, aku menjadi pribadi yang rendah diri dan seringkali bertindak tidak sesuai dengan apa yang aku inginkan hanya demi membuat orang-orang di sekitarku dapat menyukaiku. Dan setiap kali aku berjalan, aku selalu merasa orang-orang menatapku dengan aneh, padahal sebenarnya nggak juga. Setiap kali melihat orang yang sedang bisik-bisik, aku selalu merasa orang tersebut sedang membicarakanku. Damn! Aku menjadi orang yang paling GR sedunia! Ahahahahaha..
Tapi, seiring berjalannya waktu, aku belajar bahwa aku memang tidak bisa membahagiakan semua orang. Sebaik apapun aku bertindak, akan ada orang yang tidak menyukaiku. Sejak saat itu, aku menjadi pribadi yang "don't care". Dalam artian, aku melakukan apa yang aku suka dan apa yang bisa membuatku bahagia. Selama aku tidak merugikan orang lain, tidak melanggar norma, dan tahu konsekuensi yang akan aku terima, I'll do that. Rasanya sungguh melelahkan ketika memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang diri kita. Tapi, bukan berarti aku menjadikan diriku menjadi orang yang apatis loh ya. Aku nggak pernah difensif dengan masukan dari orang-orang di sekitarku. Masukan yang bagus dijadikan bahan instropeksi, masukan yang nggak masuk akal buang ke laut.
Proses untuk menjadi pribadi yang nggak rendah diri pun prosesnya susah betul! Sungguh, menghargai diri sendiri dan menyadari bahwa diri kita memiliki "value" tidak semudah kepo kegiatan gebetan ternyata, ahahahaha..
Kurang lebih 2 tahun yang lalu, aku memutuskan untuk bekerja di salah satu perusahaan IT di Yogyakarta dengan job desk yang mengharuskanku untuk selalu bertemu orang baru dan presentasi di depan orang banyak. Aku memang sengaja mencari pekerjaan yang seperti itu.
Honestly, pada saat itu, aku sangat sangat menghindari kondisi di mana aku harus bertemu dengan orang baru. I always worried with what new people think about me. Bagaimana kalau mereka nggak menyukaiku? Bagaimana kalau aku nggak sesuai dengan apa yang mereka pikirkan? Bagaimana kalau aku terlihat bodoh? Karena itu, ketika pertama kali bertemu dan presentasi di depan klien, rasanya ingin pipis padahal nggak kebelet, ahahaha.. Grogi minta ampun! Seandainya bisa, aku ingin keluar dari ruangan saja.
Kalau ada audience yang bisik-bisik ketika aku sedang presentasi, pikiran jelekku pasti langsung kumat. Aku jadi merasa nggak melakukan presentasi dengan baik cuma gara-gara melihat audience bisik-bisik. Gila ya, GR banget! Padahal mereka mungkin lagi ngomongin snack yang ada di depan mereka, "Bro, kok ayam di lempernya dikit banget ya! Pelit amat yang pesen konsumsinya."
Sejak bekerja, aku mulai terbiasa beinteraksi dengan banyak orang. Karena mulai terbiasa berinteraksi dengan orang baru dan presentasi di depan banyak orang, aku pun mulai bisa bersosialisasi dengan lebih baik dan bisa membangun kepercayaan diriku secara perlahan. Selain itu, aku juga beruntung mempunyai teman-teman dekat yang benar-benar support aku untuk menjadi orang yang lebih percaya diri. Kalau nggak ada mereka, entah jadi apa lah aku ini. Tapi, aku yakin sekarang mereka menyesal sudah support aku karena ternyata aku malah menjadi orang yang malu-maluin, ahahahaha.
***
Bullying adalah satu pengalaman yang luar biasa di hidupku yang benar-benar mempengaruhi kehidupanku. Kalau ditanya apakah orang tuaku pernah aku ceritakan tentang hal ini? Jawabannya adalah nggak pernah. Karena dulu aku memang nggak terlalu dekat dengan orang tuaku. Tapi, ini jangan ditiru ya. Aku yakin bahwa di luar sana masih banyak yang mengalami bullying. Buat kalian yang sedang mengalami bullying, semangat ya! Berbagilah cerita ke orang terdekat karena itu sangat membantu. Dan buat kalian para bullyer, please think about the feelings of people who you bully.
Dari pengalamanku tersebut, sampai detik ini aku selalu belajar untuk care terhadap orang lain dan mencoba mengerti setiap pemikiran dan tindakan yang mereka lakukan. Aku selalu belajar untuk memanusiakan manusia, termasuk memanusiakan diriku sendiri. Every person is unique and we don't have right to judge them.
***
Itu tadi sekelumit cerita tentang hidupku. Aku sangat bersyukur dengan semua pengalaman yang pernah Tuhan berikan kepadaku. Di usiaku yang sudah 26 tahun ini, aku bukanlah perempuan yang sempurna, dan nggak akan pernah menjadi sempurna karena sempurna hanya milik Andra and The Backbone, eh maksudku sempurna hanya milik Tuhan. Di hari ulang tahunku, aku minta kepada Tuhan agar Tuhan selalu memberikanku kesempatan agar aku dapat menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari. Dan tentunya jangan lupa untuk bahagia! ;)
amin, semangat mb mon! :D aku juga kadang suka keganggu sama pikiran2 ttg pandangan orang ke aku... hahah jadi aku ngrasa harus punya rasa "bodoamat" dulu buat sementara, biar ngga minder :p
BalasHapusIya, Citra. Bodo amat lah ya.
HapusYang paling tau diri kita kan ya kita sendiri :D
Uuuu co cwittt.....
BalasHapusApane brah le co cwit? :|
Hapusmbak moniiiic sama banget aku pas sd juga pernah jadi korban bullying, ortuku dikatain nyogok guru biar aku dan sodaraku ranking 1 terus, hahahha. bedanya aku ngelabrak dia XD habis itu happy ending buat aku karena pada akhirnya semua yang menjauhiku balik temenan sama aku dan sodaraku lagi :D
BalasHapustulisannya menginspirasi sekali, ayo lah mbak sering-sering nulis (lhah maksa), tulisan mbak monic mbanyol bikin ketawa, hahaha eaaaa
Iya nih nyesel dulu nggak main labrak2an. Akh, aku dulu bundadari, ahahahahaha..
HapusKayaknya aku memang bakat untuk jadi pelawak, ahahahaha..
Semoga mood menulisku on terus ya! :D
*Dance dance dance* tertawalah, bahagialah, jurus ampuh untuk membentengi diri dari micin-micin tetangga :)))
BalasHapusYang penting temenan ma manusia, bukan sama Panadol :")
HapusIyes banget deh aku sama kamu, bullying pas jaman SD itu ngaruh banget ke perilaku dan pemikiran kita ke depannya, Jadi gak PD dan ya itu suka ke-GR-an kalo orang lagi ngomongin kita, padahal mah emang dianye aje ngantuk hahaha
BalasHapusIyeeee.. udah saking takutnya malah UUG, Ujung-Ujungnya GR :D
HapusIjin baca ;p
BalasHapusFotonya kece amaaaaaaaaat! :D
BalasHapusLho mbak Mon, kupikir kau seumuran mbak Arum muahahahaha! Anywaaaaay, happy belated birthday ya mbaaak. Semoga kekeceanmu bisa menular padaku someday. AMEN!
Ngomongin soal bullying, jaman SD kayaknya kok banyak yang jadi korban yah. Aku belum pernah nemu cerita dari sudut pandang pelakunya gitu hakakakak *mana ada pelaku ngaku Nin!*
Dijauhin pas jaman SD ibarat makanan sehari-hari, karena hal2 yg sepele yah sometimes :/ But those days were things that made me today. Apalagi pas kuliah jadi ngerti sebab-musabab bullying, now I look pity on those who did it to me back then ^^
Kalo soal perasaan 'diomongin nggak ya sama orang2 itu?', I always think that I'm awesome makanya diomongin sama orang-orang #plaakk
Salam super, sahabat! :*
Buahahahaha, aku emang suka gaul sama yang tua2, contohnya saja Arum :p
HapusMemang bullying karena hal2 sepele kok
Pelaku juga pasti punya latar belakang tersendiri kenapa melakukan bullying
Dulu mungkin jadi minder kalau tau kita diomonging orang yang nggak2
Sekarang mah, "Oh, damn! I'm f*cking awesome because you always think and talk about me!" Ahahahahaha
Salam super :-*
Aku juga dulu pernah di bully temen sekampung mbak gegara ada yang iri aku selalu masuk sekolah favorit di daerah ku. Parah dibully, difitnah sampe pernah dicegat pas pulang sekolah gak boleh lewat hahahahhaha
BalasHapusYa, ampuuuunnn.. udah main cegat2an kayak polisi aja :|
Hapuscongrat!!! udah sampe setengah abad lho umurnya. salam kenal yaaa
BalasHapusSeperempat sih, bukan setengah :|
Hapus